Wednesday, March 25, 2015
Dasa wisma adalah kelompok ibu
berasal dari 10 KK (kepala keluarga) rumah yang bertetangga untuk mempermudah
jalannya suatu program. Pengumpulan dana, kuesioner, tertib administrasi,adalah
beberapa contoh tanggungjawab ketua dawis, untuk kemudian hasilnya diteruskan
ke ketua PKK.. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga.
Bentuk kegiatannya seperti arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan
dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 – 20 kepala keluarga
(KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu orang
yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua. Pengembangan Desa Siaga
dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu salah satu upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat ( UKBM ) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang
meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat ( promotif ), pencegahan penyakit (
preventif ), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (
terutama bidan ) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Desa Siaga
dikembangkan melalui penyiapan masyarakat, pengenalan masalah, perumusan tindak
lanjut pencapaian khususnya kesepakatan pembentukan Poskesdes dan dukungan
sumberdaya.
2.2
Kerangka Pikir
Kerangka pikir pertama adalah
bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila manajemen dalam pelaksanaan
pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh berbagai pihak (unit-unit
kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait). Hasil pemantauan oleh
masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang bertanggung
jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam
rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya
penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi,
kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (surveilans).
2.3 Tujuan
Dasa Wisma
Tujuan kelompok Dasa Wisma ini
adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya
seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan
ringan, membangun sarana sampah dan kotoran) Secara umum tujuan dari kegiatan
tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan
kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah
kesehatan yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.
Dasa Wisma sebagai salah satu
wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam pelaksanaan program- program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang
nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan
dan Kabupaten.
2.4 Masalah
kesehatan dari Anggota Dasawisma
Beberapa masalah kesehatan yang
menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut :
1. Usaha perbaikan gizi keluarga.
2. Masalah pertumbuhan anak.
3. Makanan sehat bagi keluarga.
4. Masalah kebersihan lingkungan.
5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
termasuk resikonya.
6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.
7. Masalah penyakit
2.5 Peran
Dasa Wisma
Dasawisma sebagai kelompok
terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran strategis mewujudkan
keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi ujung tombak
pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai mitra.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan
kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi
munculnya penyakit demam berdarah. Selain itu, terutama dalam hal administrasi,
dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga
dan keluarga berencana (KB ). Dengan
begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga
program- program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepat sasaran.
Peran serta masyarakat akan
diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh keluarga sebagai
satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya. Salah seorang
dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan
dijadikan pimpinan dan
Pembina atau penghubung. Tujuan
pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta system kewaspadaan dan
kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan
masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan, yang akan mengancam dan
merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Bidan yang di tempatkan di desa akan
membina pemimpin kelompok persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah
kesehatan dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya. Salah
satu organisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama
dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Selain ekonomi atau pendapatan
keluarga, yang tak kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan
kesehatan dan spritual. Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni
unit terkecil kelompok PKK yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10
anggota itu, ada seorang penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga
yang lain. Prinsip dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga
kemasyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.
Peran PKK diharapkan dapat
menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis, mau
mengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya
peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian
saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan
pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK
lebih dari itu, merupakan wadah pemberdayaan. Dasawisma sebagai kelompok
terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran strategis mewujudkan
keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi ujung tombak
pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai
mitra. Selain itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau
sekaligus mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan
menghebohkan, dan banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah. Banyak hal
yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan
kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi
munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi,
dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga
dan keluarga berencana (KB ).
Dengan begitu Keberadaan
dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program- program
PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepatsasaran. Pengetahuan dan
keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan serta meningkatkan
mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai dari
kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan. Juga
mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK harus lebih mampu
untuk berperan di
masyarakat, baik
sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan sebagainya yang
mampu menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan
manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.
·
Contoh Program dasawisma
Masalah : Usaha perbaikan gizi
keluarga yang merupakan usaha perbaikan gizi seluruh anggota keluarga.
Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota dasawisma
bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan kerja sama dengan
kader masyarakat.
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk
mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan.
2.
Masyarakat ikut serta dalam kegiatan
3.
Menjelaskan tentang perilaku yang
mendukung perbaikan gizi.
4. Mencakup
semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggota keluarga lainnya
.
10 PROGRAM POKOK PKK
Untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK tersebut,
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pembinaan sampai fasilitasi, telah
dilakukan oleh 4 Kelompok Kerja secara luwes dan koordinatif, yaitu :
A. PROGRAM POKJA I
Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila dan Program
Gotong Royong.
1. Tugas
a. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat
beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia.
b. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka
mewujudkan kesadaran setiap warga tentang Penghayaan dan Pengamalan Pancasila
melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKB N).
c. Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam
keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Uji coba
d. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku
budi pekerti dan sopan santun dalam kelurga dan lingkungan.
e. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang
berkaitan dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan
perdagangan orang (Trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba
melalui life skill dan parenting skill.
f. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong,
kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa
(TMMD dan lain-lainnya.
g. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang
produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungan.
2. Prioritas
Program
1) Penghayatan dan Pengamalan PancasilaMenumbuhkan
ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu
2) Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKB N) PKB N
mencakup 5 (lima) unsur:
a)
Kecintaan tanah air
b)
Kesadaran berbangsa dan bernegara
c) Keyakinan atas kebenaran Pancasila
d) Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara
e) Memiliki kemampuan awal bela Negara
3) Kesadaran Hukum (KADARKUM)
KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman
tentang peraturan
perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk
pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, Narkoba, dll.
4) Pola Asuh Anaka dan Remaja
Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk
menumbuhkan dan membangun
perilaku, budi pekerti, sopan santun di dalam
keluarga sesuai budaya bangsa.
5) Pemahaman dan Ketrampilan Hidup
(Life Skill dan Parenting Skill) Pemahaman dan
ketrampilan hidup adalah
upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya
penvegahan penyalahgunaan Narkoba.
6) Pemahaman tertib administrasi
dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib
administrasi kependudukan di keluarga.
3. Gotong Royong
Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun
kerjasama yang baik
antar sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk
mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
1) Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial,
bertenggang rasa, dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama.
2) Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga
kesehatan fisik dan mental,
kebugaran, ketrampilan agar dapat melaksanakan
kegiatan secara produktif dan
menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya.
3) Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti
sosial, kegiaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
B. PROGRAM POKJA
II
Pokja II mengelola Program Pendidikan dan
Ketrampilan serta Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi.
1. Tugas
Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam
keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan
kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan
pelatihan.
a. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program
Bina Keluarga Balita (B KB )
b. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B,
dan C.
c. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan
kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini
(0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
usianya.
d. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam
rangka meningkatkan pendidikan
keluarga.
e. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) PKK.
f. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi
sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya
koperasi yang dikelola oleh PKK.
g. Identifikasi kebutuhan pelatihan.
h. Menyusun modul-modul pelatihan.
i. Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama
dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional.
j. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar
setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan
dasar.
2. Prioritas Program
1) Pendidikan dan Ketrampilan
a. Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan
pengetahuan, kesadaran dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita
mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.
b. Menyusun modul pelatihan B KB dabi TP PKK dan
mengadakan pelatihan B KB .
c. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan
mengadakan pelatihan/ Training of Trainer (TOT)
d. Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK,
LPPKK dan DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta mensosialisasikannya
antara lain melalui pelatihan-pelatihan: TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK.
e. Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD
melalui kegiatan PAUD yang diintegarsikan dengan B KB dan Posyandu dengan
pereman mitra PAUD bekerjasama dengan Pokja IV.
f. Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan
kader dalam mendidik anak usia dini melalui pelatihan bekerjasama dengan
instansi terkait dan HIMPAUDI.
g. Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life
Skill) perempuan maupun laki-laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau
mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya.
h. Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan Pos
APUD di TP PKK Provinsi untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, B KB
, dan Posyandu.
i. Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui
pelatihan Tutor Kejar Paket A, B, dan C bekerjasama dengan insansi terkait.
j. Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun).
k. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga
serta pengembangan Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui
penyuluhan, oreintasi dan pelatihan.
l. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca
tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat melalui aman Bacaan Masyarakat
(TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan Instansi terkait.
m. Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra
sebagai pendamping, yaitu lintas sektoal dan lintas kelembagaan.
2) Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
a. Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba
UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di daerah dan
mengetahui keberhasilannya.
b. Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka
meningkatkan pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi
mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K-PKK.
c. Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK.
d. Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai
permodalan untuk kegiatan UP2K- PKK melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang
ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat,
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana
Desa (AAD) dan lain-lain
e. Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar,
warung, ikut pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan menjalin
kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.
f. Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota
koperasi untuk meningkatkan
pendapatan keluarga.Mendorong terbentuknya koperasi
yang berbadan hukum
yang dikelola oleh TP PKK
C. PROGRAM POKJA III
Pokja III mengelola program pangan, sandang,
perumahan dan tata laksana rumah
tangga.
1. Tugas
a. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan
sesuai dengan UU No. 17 Tahun 1996 tentang Pangan.
b. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan
dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualit
c. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi makanan yang
beragam, bergizi, berimbang (3B), yang aman dan
berbasis sumber daya lokal.
d. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air
minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
e. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan
Masyarakat.
f. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah
dan Nyaman (HATINYA PKK).
g. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya
meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
h. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan
“Aku Cinta Produk Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
i.
Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita
dan
lansia
4. Pokja IV :
a. Bidang Kesehatan;
b. Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup;
c. Perencanaan Sehat.
BAB lll
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dasawisma à Dasa =
sepuluh, wisma = rumah,dimaksudkan sebagai perorganisasian setiap 10, kk (
kepala keluarga) rumah yang bertetangga, untuk mempermudah jalannya suatu
program Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk
kegiatannya seperti arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat
(PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul
Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.
2. Dwi Handajani,Sutjiati.2011.Kebidanan
Komunitas : konsep dan manajemen asuhan.Jakarta:EGC.
3. Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan
Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan
4. http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/dasa-wisma-dalam-komunitas.html#ixzz2TNZDMxlc,
diakses tanggal 18 Februari 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Mr. Green's casino | DRMCD
Mr Green's casino 전라북도 출장샵 is a fun and rewarding casino. The 성남 출장마사지 games are very easy to play and very rewarding 과천 출장마사지 for 진주 출장샵 the player. It is not 시흥 출장샵 only a very fun and
Post a Comment