Wednesday, March 25, 2015

Kehamilan Kembar (Gemeli)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-zat ibu bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya, pengaruh terhadap janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature akan tinggi. Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih tinggi dari pada persalinan satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu.
Pada umumnya, kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi janin.Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk oktipara. Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar, walaupun pemindahan sifat herediter kadang-kadang berlangsung secara paternal, tetapi biasanya hal itu  terjadi secara maternal dan pada umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik. (Ilmu Kebidanan, 2002)

1.2 Rumusan Masalah
1.Apa definisi dari kehamilan ganda (Gemelli)?
2.Apa saja faktor-faktor predisposisi serta tanda dan gejala  kehamilan ganda (Gemelli)?
3.Bagaimana patofisiologi, klasifikasi serta komplikasi kehamilan ganda (Gemelli)?
4.Bagaimana penatalaksanaan kehamilan ganda (Gamelli)?
5.Bagaimana asuhan keperawatan pada kehamilan ganda (Gemelli)?        
  
 1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui definisi dari kehamilan ganda (Gemelli)
2. Untuk mengetahui faktor-faktor predisposisi serta tanda dan gejala kehamilan ganda (Gemelli)
3.Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi, klasifikasi serta komplikasi kehamilan ganda (Gemelli)
4.Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan kehamilan ganda (Gemelli)
5.Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada kehamilan ganda (Gemelli)

Manfaat Makalah
Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah asuhan kebidanan untuk memperoleh nilai tugas.
2. Bagi teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi  sebagai bahan bacaan terutama tentang Peritonitis.
3. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.
4. Bagi para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini dapat memberikan informasi tentang bagaimana konsep medis dan konsep kebidanan Peritonitis.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin.Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu.Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif.

2.2 Faktor-faktor predisposisi
A.    Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata diantara berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.
Pada kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi.Dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan di Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap 20 kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan multiple ovulasi.

B.     Faktor keturunan
Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip ayah.Dalam suatu penelitian terhadap 4000 catatan mengenai jemaat gereja kristus orang-orang kudus hari terakhir, menemukan bahwa para wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar,  tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi yang diturunkan.
C.     Faktor umur dan paritas
Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai dengan 7, frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak sebleumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia diantara 35 sampai 40 tahun dengan 4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk (1976), memastikan peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang berkaitan dengan meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah 1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.

D.    Faktor nutrisi
Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30% dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil. McGillivray (1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh kecil.

E.     Faktor terapiinfertilitas
Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin atau chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75% kehamilan dengan dua janin (Schenker & co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena induksi ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan konsenterasi dan motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999). Induksi ovulasi meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.
F.      Faktor assisted reproductive technology (ART)
Teknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda. Pasien pada kasus ini, pembuahan dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan seleksi terhadap ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrio ditransfer kedalam uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer kedalam uterus maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan kehamilan ganda.

2.3  Tanda dan gejala
a)      Sesak nafas
b)      Sering BAK
c)      Gerakan janin banyak
d)     Edema varises
e)      Hiperemesis
f)       Preeklampsi-eklampsia
g)      Hidramnion
h)      Kenaikan berat badan
i)        Uterus lebih besar
j)        Mual muntah berlebihan
k)      Keluhan kehamilan lebih berat

2.4   Tanda yang mengidentifikasi kehamilan
1.      Besarnya uterus melebihi lamanya amenorea
2.      Uterus bertumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan berulang
3.      Penambahan BB ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema atau   obesitas
4.      Terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu/2 punggung.
5.      Terdengar 2 denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit
6.      Banyak bagian kecil teraba
7.      Pada umumnya D/ kehamilan triplet, kuadruplet,  dan selebihnya hanya dapat   ditentukan secara rontgenologik
8.      USG : dapat lebih diketahui.
9.      Ultrasonografi




2.5Patofisiologi                                          
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan.Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik.

Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.

 Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan tunggal.Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal. Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan” anemia fisiologis” yang lebih nyata.Kadar haemoglobin.kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan.

Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke volume.Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan.Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon.Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma.Ukuran dan berat dari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.

Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.
                                                    
2.6Klasifikasi
1.      Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil ekmbar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.
Ciri-ciri :
a.       Jenis kelamin sama
b.      Rupanya sama (seperti bayangan)
c.       Golongan darah sama, cap kaki dan tangan sama
d.      Sebagian hamil ganda dalam bentuk :
·         2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
·         2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
·         2 amnion, 1 korion, 1 plasenta
Pada kembar monozigotik dapat terjadi kelainan pertumbuhan seperti kembar siam. Insiden kelainan malformasi tinggi pada kehamilan ganda monozigotik.
2.      Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar fraternal.



2.7   Letak dan presentasi janin
Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak daripada biasanya, sehingga sering terjadi perubahan presentasi dari posisi janin.Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang.Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi bahu (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999)
2.8  Komplikasi
o   Hidramnion
o   Prematuritas
o   Kelainan letak
o   Plasenta pervia
o   Solusio plasenta
2.9  Penatalaksanaan
Seorang wanita dengan kehamilan ganda mempunyai volume darah yang lebih besar dan mendapatkan beban ekstra pada sistem kardiovaskuler, peregangan otot rahim yang menyebabkan iskemia uteri yang dapat meningkatkan kemungkinan preeklampsia dan eklampsia.Biasanya dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan ganda agar beristirahat lebih banyak, misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan dapat mengurangi resiko hipertensi yang di induksi kehamilan dan persalinan preterm.Dengan janin yang berat badannya relatif lebih rendah menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Keluhan pada kehamilan ganda biasanya terasa sesak nafas, sering BAK, edema tungkai, pembesaran pembuluh darah (varises).Untuk memperkecil kemungkinan penyulit ibu dan janin, pada kehamilan ganda penanganan yang lebih intensif dengan melakukan pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi dan preparat Fe. Ibu yang bekerja sebaiknya berhenti bekerja pada umur kehamilan 28 minggu , istirahat yang cukup, coitus ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.

BAB II
TINJAUAN KASUS
Ibu G1P0A0H0 Usia Kehamilan 28 minggu dengan Gemili
                                                         Di BPM Zendy Surabaya
                                                                             
Tanggal : 23 agustus 2013                                          pukul : 10.00 wib
IDENTITAS
Nama ibu   : ny. A                                                       Nama suami : tn. D
Umur          : 27 tahun                                                 umur                : 29 tahun
Agama       :  islam                                                      Agama            :  islam
Pendidikan : SMA                                                      Pendidikan      : SMA
Pekerjaan    : IRT                                                        Pekerjaan        : swasta
Alamat                    : jln.kenjeran no.499 A                            Alamat                        : jln.kenjeran no.499 A
NO. telp.      :0878752xxxxxx                                                NO. telp.      :0878752xxxxxx
No.reg         : 8765                                                      No.reg         : -
SUBYEKTIF :
Ibu mengatakan bahwa ia ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama, sudah tidak haid sejak 7 bulan yang lalu. HPHT nya pada tanggal 23 Januari 2013.Ibu merasakan pergerakan anaknya banyak.dimemiliki riwayat keturunan kembar.
OBJEKTIF
Kesadaran : Compos Menthis
BB sebelum hamil : 49 kg       BB saat hamil : 57 kg              TB : 150 cm                LILA : 24 cm
TTV : TD : 120/80 mmHg,     N : 88 x/mnt,   S : 37oC           RR : 19 x/mnt.
Mata : sclera putih, konjungtiva merah muda.
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi.
Palpasi Leopold :
L I : TFU 3 jari di atas pusat, teraba kemungkinan bokong.
L II :Teraba lebih dari 2 tonjolan besar, dimana masing-masing tonjolan berada di bagian
perutibu yang berbeda. Teraba tonjolan tonjolan kecil (ekstremitas janin) yang lebih
banyakdari biasanya.
DJJ : (+), terdapat 2 punctum maksimum yang berbeda yang pertama terdapat di bagian kanan perut ibu dan yang kedua di bagian kiri perut ibu.
Frekuensi : 139 x/i (kiri) dan 128 x/i (kanan), Irama : Teratur
L III : Kepala masih bisa digoyangkan.
L IV : Tidak dilakukan.
Ekstremitas Bawah:Tidak oedema, Reflek Patella Kiri dan Kanan : (+)
Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 11 gr%,    Protein urin : (-)
ANALISA :
Ibu hamil G1P0A0H0 UK.28 minggu, janin hidup, kembar, intrauterin, presentasi kepala, puki/puka, keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.

PENATALAKSANAAN
1.      Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu.
Evaluasi : ibu memahami dengan kondisinya saat ini.
2.      Jelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar.
Evaluasi : ibu memahami dengan kondisinya kehamilan kembar.
3.      Jelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan TM III.
Evaluasi : ibu memahami dan mengerti tentang tanda bahaya saat kehamilan akhir.
4.      Anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya.
Evaluasi : ibu memahami dan bersedia memenuhi nutrisi sesuai anjuran bidan.
5.      Anjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi beban kerja.
Evaluasi : ibu bersedia istirahat teratur.
6.      Anjurkan ibu untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin menurut ibu.
Evaluasi : ibu sudah melaksanakan posisi yang nyaman apalagi saat tidur.
7.      Berikan terapi berupa Tablet Fe, Calcium Lactate, Vitamin C.
Evaluasi : ibu memahami dan bersedia minum tablet Fe, Calcium Lactate, Vitamin C sesuai anjuran bidan.
8.      Anjurkan ibu untuk USG/foto Rontgen/Elektrokardiogram.
Evaluasi : ibu bersedia melakukan usg minggu depan.
9.      Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia datang kembali 1bln kemudian atau jika ada keluhan.
10.  Dokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan.
Evaluasi :Telah dilakukan pendokumentasian pada lembar partograf.



BAB 4
PENUTUP

4.1 Simpulan
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin.Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu.Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif.

4.2 Saran
Sebagai seorang bidan agar lebih menurunkan angka kematian ibu dan bayi dalam menangani bayi kehamilan kembar harus lebih intensif, melaksanakan screening, memberikan penyuluhan dan asuhan kebidanan kepada ibu, melaksanakan kasih sayang ibu.


DAFTAR PUSTAKA

1.      Christina, Y. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Bab 2. Bab 21. Hal 265-274. Jakarta :EGC
2.      Cunningham, F.G., et all. 2005. William Obstetrcs. 22nd Edition. Chapter 39.pages 911-43. USA :McGRA-HILL.
3.      Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Bab 5. Hal 265. Jakarta : EGC
4.      Sastrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi. Edisi 2. Bab 3. Hal 52-62. Jakarta : EGC
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP
5.      Cunningham, Garry dkk. 2006. Obstetric Williams. Jakarta.EGC
6.      Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC
7.      Nugroho, Taufan. 2011. Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika
8.      Sofian, Amru. 2012. Sinopsis Obstetri Fisiologi Dan Patologi. Jakarta. EGC
9.      Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Bina Pustaka sarwono
10.  Schorge, John. 2007. Obstetric dan Gynekologi. Jakarta. Erlangga
11.  Pernoll, L., Martin. 2009. Buku Saku Obstetri Dan Gynekologi. Jakarta. EGC
12.  Marmi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
13.  Nugroho, Taufan. 2012. Obstetric Dan Gynekologi Untuk Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta. Nuha Medika

14.  Kurniawati, Desy. 2009. Obstetric Dan gynekologi. Yogyakarta. Tosca Entreprise

0 komentar:

Post a Comment

By :
Free Blog Templates